ANDIKA HAZRUMY Mohon Restu & Dukungan dari seluruh Generasi Muda Banten
CURAH GAGASAN. Merespon masukan dari beberapa pengunjung, Redaksi menyediakan ruang bagi publik untuk mencurahkan segala ide atau gagasan nya. Semua ide, pendapat, dan masukan dapat disampaikan melalui e-mail: andika_center@yahoo.co.id. Semoga, ruang ini dapat memberi makna positif bagi kita semua dalam rangka turut mewarnai proses pembangunan Banten kedepan.

13 Januari 2009

HARAPAN BARU

Oleh: Andika Hazrumy

Tahun Baru dengan semangat baru dan harapan baru. Tahun 2009 adalah tahun politik bagi masyarakat Indonesia. Di tahun ini, pemilihan anggota legislatif dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD akan dilaksanakan.

Tentunya, hal itu menjadi momentum bagi masyarakat untuk bisa mewujudkan harapan baru pula. Harapan baru akan kesejahteraan, harapan baru akan kemakmuran, serta harapan baru lebih di dengar segala aspirasi hati rakyat di parlemen.

Harapan-harapan itu adalah sebuah keniscayaan, manakala kepercayaan rakyat diamanatkan kepada orang yang tepat. Orang dengan semangat baru dan mau berkomitmen mewujudkan harapan-harapan baru dari masyarakat.

Mewujudkan harapan-harapan itu adalah tanggung jawab, kewajiban, dan tugas yang akan diemban wakil-wakil rakyat, termasuk anggota DPD, melalui parlemen untuk mempengaruhi kebijakan yang akan dilaksanakan pemerintah agar lebih berpihak pada kepentingan-kepentingan rakyat.

Karena harapan adalah inti kehidupan, maka penting untuk menganggap penting dan peduli atas apa yang diharapkan rakyat. Harapan juga awal dari segalanya, karena memang hidup dan kehidupan ini dibangun di atas batu bata harapan. Maka jangan sekali-kali harapan itu dikecewakan.

11 Januari 2009

Mengembargo diri sendiri

Beberapa waktu lalu, Dadan Ramdhani, seorang sahabat Redaksi mengirimkan e-mail yang merupakan isi sebuah posting di salah satu milis yang diikutinya. Setelah membaca dan merenungi, Redaksi melihat begitu dalam pesan moral yang hendak disampaikan oleh penulisnya... kepada kita Generasi Muda Anak Bangsa. Atas pertimbangan untuk sama-sama dapat berkaca, Redaksi menayangkan posting tersebut ke ruangan anda. Semoga Bermanfaat...


From: titin aryanti (titin_aryanti@yahoo.co.id)
Subject: [kisfm] Indonesia
To: kisfm@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 8, 2009, 12:06 PM

Info - Dari milis tetangga

Berani dan Bernyali utk mengembargo diri sendiri ?
Selamat Membaca dan Mari Mengembargo diri sendiri !!

Suatu pagi di bandar lampung, menjemput seseorang di bandara . Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak. Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat bicara gaya melayu, english, (atau singlish?) beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis, spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..

"Your country is so rich!" Ah biasa banget kan denger kata2 begitu. Tapi tunggu dulu.. "Indonesia doesnt need d world, but d world need Indonesia"
"Everything can be found here in Indonesia, u dont need d world"
"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !"

"Singapore is nothing, we cant be rich without indonesia. 500.000 orang indonesia berlibur ke singapura setiap bulan. bisa terbayang uang yang masuk ke kami? apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun orang2 indonesia, ga peduli harga yang selangit, laku keras. Lihatlah rumah sakit kami, orang indonesia semua yang berobat."

"Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan indonesia masuk? ya benar2 panik. sangat berasa, we are nothing."
"Kalian ga tau kan klo agustus kemarin dunia krisis beras. termasuk di singapura dan malaysia? kalian di indonesia dengan mudah dapat beras"
"Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2.. lihatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari malaysia. Saya pernah ke kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar. Petani disana menjual Rp. 3000/kg ke sebuah pabrik China. Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya melihatnya sendiri"

"Kalian sadar tidak klo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia? Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalo kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. harusnya KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Beli lah dari petani2 kita sendiri, beli lah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu kalian impor klo bisa produksi sendiri."

"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia will rules the world.


(regards TF)


Sebenarnya pendapat ini sudah dikemukkan Petter F Gontha, disaat awal krisis ekonomi di tahun 95'an yang lalu. Saat itu Gontha menyatakan bahwa Indonesia adalah negara paling kaya di dunia. Timur Tengah hanya punya minyak, Rusia hanya punya gas, Australia hanya punya ternak dan buah-buahan. Tapi lihatlah Indonesia , punya semuanya, minyak, gas, kayu, rotan, hortikultura, kedelai, jagung, coklat, kelapa sawit, ikan, ternak, dan sebagainya.

Hanya satu yang tidak dipunyai oleh Indonesia "otak". Oleh karena itu mulai sekarang hentikan membeli produk luar negeri. ganti dengan produk lokal, ganti makan apel new zeland, apel washington dengan apel manalagi malang, ganti makan durian bangkok dengan durian medan, ganti makan jeruk mandarin dengan jeruk medan, ganti makan mangga bangkok dengan mangga indramayu atau mangga probolinggo.

Surat dari Ciputat

Beberapa waktu lalu Redaksi menerima e-mail dari Kang Kahar D Mustain (kahar.mustaind@gmail.com). Beliau begitu respect dan antusias mendukung pencalonan Andika Hazrumy untuk maju sebagai senator muda mewakili Provinsi Banten. Berikut Petikan beberapa Suratnya:


Kepada yth
calon Senator Bapak Andika Hazrumy,

Sebelumnya kenalkan saya Kahar D Mustain aktivis forkot 98. sebelum Andika, ibundanya ketika calon Gubernur Banten, saya ikut jadi Tim sukses lewat Bapak Jazuli, saya sempat ke Kantor Gubernur Banten dalam rangka audensi untuk acara award civitas akademika STIBA akan tetapi detik ketika mau menuju ke ciputat beliau berhalangan padahal ajudan ibundanya, ibu Risa sudah siap berangkat ke ciputat, karena ibundanya tidak jadi maka di gantikan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Banten yg waktu itu di Jabat Bapak Erik Sihabuddin.


Untuk itu kapan agendanya keciputat mudah2an Andika tdk keberatan bertemu dengan saya karena Ciputat dengan Tangerang Selatan menanti Andika Hazrumy kedepan sebagai Generasi Muda yg menggunakan blog sebagai media komunikasi. Perlu saya sampaikan bahwa Ciputat Tangerang Selatan, saya punya Gagasan sebagai Kota IT oleh sebab itu Andika Hazrumy bisa diharapkan menjadi pelopor IT di ciputat Mudah2an gagasan saya ini tidak berlebihan.

saya ingin memberikan dukungan ril bila Kalender,Kaos,Profil Andika Hazrumy maka sy butuh 2000 semuanya (Kalender, Kaos, Profil Andika) tp bila hanya ada satu item saja tidak apa, cara kerjanya mendistribusi Logistik Andika dari rumah ke rumah dan saya pikir cara ini lebih Revolusioner dan Progresif untuk kelancaran Gerakan sapu bersih Konsituen yang tidak melek IT.Blog dan E.mail, silahkan mengirim Logistiknya atau hubungi saya.


Salam hormat dari Kahar D Mustain
--
Thank you

05 Januari 2009

SEMANGAT HIJRAH

Oleh: Andika Hazrumy

Peristiwa Hijrah, paling tidak memberikan makna pemisah antara kebenaran dan kebathilan; antara islam dan kekufuran; serta antara darul islam dan darul kufur. Paling tidak, demikianlah menurut Umar bin Khaththab ketika beliau menyatakan: Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan kebathilan (HR Ibnu Hajar).

Konteks hari ini, pun masih relevan. Hijrah juga bisa dimaknai sebagai ujian dan cobaan. Karena setiap orang yang hidup pasti akan mendapatkan suatu cobaan, terutama bagi orang yang beriman. Sebesar apa keimanan seseorang maka sebesar itu pula cobaan, ujian, dan fitnah yang akan dihadapi.

Dalam ranah politik, ditengah suasana hari ini, perlu kiranya ada Hijrah politik yang juga berarti meninggalkan politik berorientasi kekuasaan belaka yang menimbulkan praktik politik manipulatif kepada politik yang lebih berorientasi kepada nilai-nilai moral, etika, dan akhlaqul karimah.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai salah satu lembaga perwakilan, patut menjadi tempat hijrah untuk perjuangan baru demi kepentingan masyarakat yang lebih luas. DPD itu sendiri bahkan perlu melakukan hijrah agar keberadaannya bisa dapat dimaknai oleh yang diwakili. Karena itu, mendesak perubahan kewenangan DPD yang lebih luas dalam konstitusi perlu terus digalakkan.

04 Januari 2009

Satu Gelas Chay di Pinggiran Teluk Persia

www.lawangbagja.com ; jurnal another goblog'er

Angin utara bertiup kencang beberapa hari terakhir ini. Menyebrangi teluk Persia setelah sebelumnya melewati Persia,Iran hingga akhirnya menerpa wajahku yang sedang berdiri menikmati chay di pinggiran teluk yang tidak akan pernah sepi dari konflik hingga kiamat nanti. Kebiasaan minum chay di pagi hari seperti wabah menular di Gulf. Semula kebiasaan ini berasal para migran Asia Tengah yang biasanya sebelum bekerja menyeruput chay hangat di pagi hari. Terlebih di udara dingin seperti ini sungguh nikmat ternyata satu gelas air panas dicelup teh lipton kemudian dicampur susu sapi asli hingga berwarna coklat pucat. Bagi yang suka manis bisa ditambah satu sendok teh gula. Namun bagi yang sedang diet cukup teh dan susu saja. Agar aroma Asia tengahnya segar terasa, ditambahkan sedikit zaatar.

Saya memang berada di daerah remote area yang jaraknya 250 km sebelah barat dari pusat pemerintahan atau lebih tepatnya di pinggiran zona empty quarter, Rub al Khali. Di sebut pinggiran karena kota-kota yang dibangun di sepanjang trek Abu Dhabi sampai ke border Saudi ada di sepanjang pantai teluk. Tidak terlalu jauh menjorok ke daratan karena lahan kosong yang membentang ke dalam belum layak untuk ditempati paling tidak hingga saat ini . Dengan posisi seperti itu jadilah halaman depan kami teluk Persia dan halaman belakang kami Rub al Khali, empty quarter.

Jika saya berdiri di pinggiran pantai teluk Persia maka tepat di sebrang sana negara Mullah. Negara yang saat ini sedang favorite digosipkan karena nekat mengembangkan nuklirnya. Uniknya, bagi orang Arab, emoh menyebut teluk Persia mereka mengklaim sebagai teluk Arabia. Biar saja, toh ini hanya masalah ego. Sungguh menikmati chay sambil berdiri menatap teluk, di terpa angin dingin yang membelai, sambil sesekali menyeruputnya menjadi sebuah sensasi luar biasa. Saya merasa seperti actor Jimmy, pemeran film Quantum Leap yang sukses di tahun 1989. jika kemaren baru saja berasik ria di metropolitan tiba-tiba loncat di wilayah asing dan sinis penuh konflik dengan suku primitif.

Pinggiran teluk Persia, wilayah yang suka atau tidak menjadi warna penentu bola dunia. Sejak zaman Mesopotamia sampai runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani wilayah ini menjadi urat nadi penentu ritme peradaban dunia. Mereka yang dari Eropa,Afrika, hingga Benua Amerika pun akan menghadapkan wajahnya ke teluk ini. Ya, karena jalan tidaknya roda mesin kendaraan mereka tergantung berapa banyak emas hitam dipasok dari wilayah ini. Lalu lintas teluk selalu ramai dengan kapal-kapal tanker yang mengangkut crude oil ke penjuru dunia. Inilah berkah yang tidak diberikan pada benua lainnya di small globe ini. Andai saja satu hari semua sumur minyak di jazirah ini stop berproduksi dan semua kapal tanker istirahat artinya teluk diliburkan satu hari entah apa yang terjadi dengan harga minyak yang dipasarkan di New York sana.

Asap hitam flare dari sumur-sumur minyak dan industri gas dan petrokimia serta pembangunan massif di kawasan ini meninggalkan jejak karbon yang tercetak tebal di satelit luar angkasa sana. Sementara masih di kawasan ini, jejak selongsong peluru, granat, hingga mortir dan sisa-sisa deep throat GBU-28 atau bom pintar membekas hingga puluhan meter ke dalam tanah. Namun lebih dalam lagi kebencian yang mengeras dan melesak membekas di hati setiap anak manusia yang menjadi korban dari keserakahan dan ketamakan barbarian yang mengaku menjadi manusia paling beradab dengan demokrasinya (baca; democrazy).

Semestinya dengan era emas hitam ini, negeri-negeri di sepanjang pinggiran teluk Persia bisa mengalami kemajuan yang pesat dan bahkan layak memimpin dunia. Dengan minyak mereka berlimpah ruah dengan harta dan bisa membangun serta mensejahterakan rakyatnya. Jalan-jalan mulus seperti pemardani Syiria, bangunan-bangunan kokoh yang tinggi menjulang seperti kotanya kaum 'Ad, Emas dan mutiara berserakan menghiasi tangan dan kaki yang bersih terawat, kendaraan keluar terbaru dengan limited editionnya, pakaian bermotif yang menebarkan wewangian hingga tercium sampai ujung gang sana, buah-buahan impor yang didatangkan dari semua manca negara dari durian sampai manggis dan tak kenal musim sepanjang hari akan mudah ditemukan di mall dan traditional market. Apalagi selain di pinggiran Teluk Persia?

Namun Iblis dan setan memang bekerja penuh dengan komitmen. Harus kita akui mereka adalah profesional di bidangnya dan mempunyai jam kerja serta etos semangat melebihi bangsa jepang. Hingga kesuksesan mereka raih dengan menceraiberaikan bangsa-bangsa di pinggiran teluk Persia ini, menyokong dan mengirimkan para tentara keturunan babi dan kera, dan mewarnai sejarah pinggiran teluk Persia dengan warna merah darah. Keserakahan dan akedengkian adalah pangkal semua cerita kelam ini.

Di Pinggiran teluk Persia, aku menghabiskan kesekian kalinya satu gelas chay. Perih batin memandang hilir mudik kapal tanker. Sampai kapan keadilan terus disingkirkan. Tentu bukan hanya di pinggiran teluk Persia saja tapi termasuk di Gaza, Irak, Chechnya, Lubnan, Mindanau, hingga sampai ke pinggiran kali Banten. Sejarah keserakahan memang masih menjadi pangkal penderitaan umat manusia hingga hari ini yang menggurat kesedihan melahirkan tangis yang menganak sungai dari pinggiran Teluk Persia sampai ke pinggiran kali Banten.

Dari tepian Rub al Khali, Empty Quarter

sumber: WongBanten@yahoogroups.com
Dari: "Lawang bagja" (lawang.bagja@yahoo.com)
Sat, 3 Jan 2009 23:37:32 -0800 (PST)

Ghazza Tahta An Naar... (Ghaza on Fire)

Cuma Doa, Senjata Kami yang Tersisa

eramuslim


"Musik tahun baru kami adalah deru suara pesawat tempur Israel, kembang api tahun baru kami adalah percikan-percikan sinar dari misil-misil Israel," kata Raed Samir, seorang pemuda Gaza dengan nada sendu.

Itulah gambaran tahun baru di Jalur Gaza, di saat penduduk dunia bersuka ria merayakan tahun baru dengan hura-hura dan pesta kembang api. Dimana-mana disampaikan pesan tahun baru yang penuh harapan, tapi tidak bagi warga Gaza yang memulai tahun baru dengan penderitaan yang mungkin akan berlangsung lama akibat kebiadaban kaum Zionis Yahudi Israel.

"Lihatlah ke luar, pesawat-pesawat tempur F-16 tersenyum padamu, misil-misil menari untukmu, zanana (suara gemuruh) bernyanyi untukmu," itulah bunyi sms yang diterima Fathi Tobal, juga warga Gaza dari seorang temannya. Tobal dengan sinis berkata,"Sementara orang lain di seluruh dunia berpesta, kelihatannya pasukan udara Israel sedang berusaha memberikan kami kembang api."

Apa yang dirasakan rakyat Palestina sekarang? Banyak diantara mereka yang merasa diabaikan dan dikhianati oleh masyarakat internasional. "Dunia seharusnya membuka mata, daripada menari-nari dan minum-minum, mereka seharusnya menghentikan sebuah holocaust yang sedang dialami rakyat Gaza. Dunia internasional seharusnya sudah menghentikan dan melindungi hak-hak kami dibawah penjajahan Israel," kata Asad Abu Sharekh, seorang profesor dan pengamat politik.

Warga Gaza bernama Marwan, 40, mengatakan, di apartemennya yang cuma dua kamar kini ada 25 anggota keluarganya yang mengungsi untuk menghindar dari serangan udara Israel. "Orang tua, saudara perempuan, saudara lelaki saya terpaksa mengungsi karena khawatir dengan bombardir Israel di tempat tinggal mereka," ujarnya.

Banyak keluarga di Gaza kini mengungsi ke rumah kerabat atau ke gedung-gedung sekolah. Meski di tempat itu juga mereka tidak aman karena Israel tidak pandang bulu menjatuhkan bom-bomnya. Masjid-masjid pun menjadi target serangan pasukan Zionis biadab itu.

"Seperti yang kalian lihat, pesawat-pesawat Israel menebarkan ketakutan dimana-mana. Saya berharap anak-anak muda di tempat lain, melakukan sesuatu sebagai bentuk solidaritasnya pada kami, anak-anak muda di Palestina.

Pada tahun baru, rakyat Palestina biasanya mengucapkan "Kul am wa antum bi khoir" (Semoga Anda selalu sehat dan selamat). Tapi tahun ini, warga Palestina di Gaza saling mengucapkan "Kul qasif wa antum bi khoir" (semoga Anda selamat setelah pengeboman). Sungguh Ironis.

Sebagian warga Gaza yang bertahan di rumah-rumah mereka tidak berani keluar. Anak-anak tak lagi pergi sekolah, para lelaki tidak bisa bekerja bahkan salat pun kini di rumah saja, karena masjid-masjid banyak yang hancur. Para orang tua langsung meraih anak-anaknya, jika melihat mereka mendekat ke jendela atau membuka pintu untuk sekedar mengintip situasi di luar.

Abu Anas Al-Banna beserta isteri dan 10 anaknya kini cuma bisa berdiam diri di rumah kecil mereka di Gaza City. Selama enam hari ini mereka merasakan getaran dan suara dentuman yang memekakkan telinga akibat ledakan misil-misil Israel.

"Kematian mengintai kami semua. Saya sendiri panik dan rasanya ingin berteriak, tapi tak bisa. Saya harus kuat demi anak-anak saya," kata seorang ibu sambil memeluk erat Sami, puteranya yang baru berusia tiga tahun dan tidak berhenti menangis. "Tidak ada jeritan ataupun air mata yang bisa menyelematkan kami. Berdoa. Doalah satu-satunya senjata kami yang tersisa," kata Abu al-Banna.

Saat malam menjelang merupakan saat-saat yang menakutkan bagi keluarga al-Banna. Lina, 14, salah satu anak perempuan al-Banna, dari sudut tempat tidurnya cuma bisa berbisik bahwa ia sangat ketakutan saat malam tiba. Saudara lelakinya, Anas, juga masih ketakutan setelah beberap jam bombardir yang dilakukan Israel ke pemukiman mereka. Tubuhnya gemetar. "Saya tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Saya kehilangan semua rasa indera saya," kata Anas.

Sejak serangan Israel hari Sabtu kemarin, keluarga al-Banna memutuskan untuk tinggal dalam satu ruangan. Mereka memilih kamar yang tidak ada jendela di sudut yang paling jauh dari lantai dasar, tempat yang paling minimal dari resiko terkena bombardir Israel. Abu al-Banna juga menyiapkan peralatan pertolongan pertama. Meski demikian, mereka tetap tidak bisa memejamkan mata saat malam turun di Gaza.

Anak-anak menutup muka atau menutup telinga mereka jika menderngar deru pesawat tempur Israel. "Setiap menit, rasanya kami harus siap mengucapkan perpisahan satu sama lain. Kami tidak pernah tahu apakah kami akan selamat esok hari," kata mereka pasrah. (ln/iol)

sumber: WongBanten@yahoogroups.com
Dari: "Lawang bagja" (lawang.bagja@yahoo.com)
Fri, 2 Jan 2009 09:11:25 -0800 (PST)

Strategic Market Management: Universitas Tirtayasa Banten

Karl von Clausewitz, Bapak Filosofi, Strategi dan Taktik Perang Modern dunia barat dalam kertas kerja legendarisnya Vom Kriege (On War) menulis:

“Where absolute superiority is not attainable, you must produce a relative one at the decisive point by making skillful use of what you have.”

XXX

Tulisan ini saya dedikasikan sebagai bentuk cinta saya kepada Banten, daerah dimana saya menghabiskan seluruh masa kanak-kanak sampai remaja, beserta cerita lugu (lutju tur guemesi) kisah-kasih cinta monyetnya, yang akhirnya terhempas karena harus hijrah kuliah ke kota Pendidikan Yogyakarta…



Pernyataan Karl von Clausewitz terasa begitu sangat relevan jika dikontekstualisasikan pada Universitas Tirtayasa (Untirta) Banten. Untirta, universitas kebanggaan Banten ini masih berusia “seumur jagung” saat harus berkompetisi dengan universitas negeri seniornya seperti UI, ITB, IPB dan Unpad yang telah punya nama besar termasuk harus berkompetisi dengan universitas swasta lainya model Universitas Trisakti dan Swiss German University.

Sementara tanah “perdikan” Banten adalah “tambang emas” dimana industri-industri raksasa multinasional berpijak disana. Jika di Yogyakarta setiap RT (Rumput Tetangga, hi…, hi…ups sorry salah ketik: Rukun bukan Rumput) memiliki Universitas, maka di Banten setiap RT memiliki Perusahaan dan Industri Multinasional.

Jika di Yogya, misalkan orang ambil segenggam batu, lalu serabutan dengan ngawur tentu saja melemparkan batu tersebut pada kumpulan orang lewat, maka yakinlah salah satu dari batu itu akan mengenai kepala seorang Doktor. Maka jika kumpulan batu itu dilemparkan ngawur ke kumpulan orang Banten, maka percayalah salah satu diantaranya akan mengenai kepala ekspatriat, ha…, ha… :)

Jadi, Banten adalah tanah “perdikan” yang kaya raya industri multinasional tempat yang subur untuk membuat Untirta berpijak kokoh menancapkan kuku-kuku eksistensi budaya akademiknya.

Tapi bagaimana caranya? Bukankah pada saat bersamaan para “seniornya” (baca: congruent atau competitor?) model ITB, UI, IPB, Unpad sudah menacapkan kuku-2 eksistensi akademiknya juga di Banten? Dari mana Untirta harus memulai?

Karl von Clausewitz memberi lentera pasti untuk merumuskan strategi kompetisi. Untirta harus menghasilkan sesuatu yang berbeda dari congruent-nya. Bahasanya David Aaker dalam „Strategic Market Management“ adalah mem-fokuskan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk memproduksi produk yang relatif berbeda sehingga tidak dimiliki oleh congruent atau competitor-nya. Ini satu-satubya cara yang membuat

Unitirta eksis menjadi tuan tanah di tanah perdikan Banten.

Kekuatan Unitirta adalah dekat dengan industri. Untirta berdiri tidak terlepas dari tradisi lingkage industri, dimana institusi pendiri Untirta adalah PT Krakatau Steel. Jadi, tajamkan saja roh lingkage industri tadi. Transformasikan spirit lingkage indsutri tsb ke dalam sistem belajar mengajar model sekolah vokasi.

Buat Untirta seperti Fachhochschule-2 di Jerman. Sistem kuliahnya yang padat, compag dan terstruktur. Klo perlu model kuliahnya terjadwal ketat seperti SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). „Tidak perlu“ belajar teori terlalu banyak. Biarlah penguasaan teori dikuasai oleh alumni-2 UI atau ITB yang B. Inggris-nya lebih cas-cis-cus sehingga gampang aja mereka menelan buku-2 literatur „boso londo“. Mahasiswa Untirta cukup pake basa „Wong Kite bae geh“. Yang penting materi kuliahnya didesain seperti diktat-2 praktikum.

Yang penting para dosennya dibantu jalin kerja sama agar bisa magang di industri 1 atau 2 tahun. Lalu setelah magang suruh buat diktat kuliah, model diktat praktikum. Yang penting dibuat kurikulumnya 60% Kuliah Klasikal Teori dan 40% Praktikum. Dan Praktikum ini diajar oleh para instruktur dari Industri. Bukan dosen yang ngajar Praktikum tapi instruktur dari perusahaan-2 di Banten sehingga mahasiswa Untirta benar-2 menjadi mahasiswa praktisi murni.

Saya pikir setiap industri punya program Community Development Program. Kelemahan banyak masyarakat Indonesia itu inginnya dibantu uang. Padahal bantuan uang itu banyak yang tidak efektif. Bantuan uang itu banyak yang menguap karena dikorup oleh para pejabat. Selain itu bantuan uang lebih sulit diperoleh dari pada bantuan non-financial. Jadi, mulai lah focus untuk mengoptimalkan mendapatkan bantuan-2 non financial tapi punya nilai jauh lebih berharga dari pada uang.

Kerja sama antara Untirta dengan Industri di Banten itu sebentulnya mudah sekali direalisasikan. Sekali lagi yang terpenting jangan bernafsu untuk minta bantuan uang dari perusahaan. Tapi buat kerja sama non-finansial, misalkan:

  1. Dosen Untirta secara bergilir bisa magang di perusahaan. Buat konsep misalkan 3-1-1/2 untuk seluruh Dosen Untirta yaitu 3 Tahun untuk Ngajar, 1 Tahun untuk Magang di perusahaan dan 1/2 Tahun untuk buat diktat kuliah dan studi kasus.
  2. Buat kerja sama agar setiap perusahaan minimal 1 atau 2 orang karyawan terbaiknya menjadi instruktur untuk memberikan praktikum bagi mahasiswa Untirta. Secara teknis mudah, jarak Untirta dengan Industri paling cuma dengan jarak tempuh 30-60 menit saja.
  3. Syukur-2 jika Untirta bisa buat kerja sama bantuan equipment dan bantuan teknis lainnya dari perusahaan.

Model kerja sama Industri seperti ini sangat jamak dilakukan oleh Fachhochschule-2 di Jerman. Hasilnya? Jangan kaget Fachhochschule-2 yang nota bene lebih menitikberatkan pada skill dan vokasi punya reputasi tidak kalah prestisenya dengan Universitas.

Jangan kaget misalkan FH Furtwangen menurut majalah prestisius Computerwoche untuk kualitas Akademik bidang Ilmu Komputer masuk dalam 5 besar terbaik di Jerman sejajar dengan nama-2 besar World Class University model: Technische Univerität München, TU Darmstadt, atau Universität München.

Padahal FH Furtwangen itu „cuma“ fokus pada magang. Seluruh dosennya pasti pernah berpengalaman jadi praktisi di industri. Tentu saja FH Furtwangen relatif sedikit menghasilkan publikasi-publikasi penelitian dalam jurnal ilmiah terakreditasi di bandingkan TU München misalkan. Tapi skill alumnus FH Furtwangen salah satu yang terbaik di Jerman. Majalah „Computerwoche“ menghormati reputasi akademik FH Furtwangen dengan judul begitu provokatif: „FH Furtwangen: Wir sind zum Erfolg verdammt!“ http://www.computerwoche.de/job_karriere/hp_young_professional/559417/

(Terjemahan Preman ngawurya: „FH Furtwangen: Kurang ajar kita benar-2 sukses!)

Jadi, fokuskan saja Untirta pada kerjasama Industri. Jadikan magang, praktikum dan pengajaran dengan melibatkan instruktur indsutri sebagai nafas kehidupan akademik Untirta. Meskipun Untirta mungkin relatif tidak banyak menghasilkan publikasi-2 ilmiah dalam jurnal terakreditasi tapi alumninya berani berdiri tegak dihadapan alumni-2 ITB, UI, IPB, Unpad atau bahkan alumni dari perguruan tinggi top lainnya yang jauh dari Banten model UGM, Undip, ITS, dsb.

Mereka boleh saja punya nama besar, tapi jika anda memasuki pasar kerja industri Banten maka kami (Untirta) lah yang menjadi „tuan tanah“-nya, paling tidak itu harus menjadi keyakinan para alumni Untirta.

Saatnya Untirta menyalip di tikungan….

Salam hangat,
dari Tepian Lembah Sungai Isar

Ferizal Ramli
http://ferizalramli .wordpress. com/

sumber: WongBanten@yahoogroups.com
Dari: "Ferizal Ramli" (framliz@yahoo.com)
Sat, 03 Jan 2009 21:00:52 -0000

Takalluf Politik

Kata `takalluf' berasal dari akar kata `ka-la-fa' yang berarti beban. Dari akar kata ini, berkembang menjadi `kallafa' dan taklif (tugas), selain berkembang menjadi takallafa dan takalluf. Yang terakhir ini dapat diartikan sebagai memaksakan diri untuk memikul kewajiban di luar batas kemampuan. Di dalam Islam, takalluf tergolong sifat yang tercela alias tak terpuji.

Takalluf berbeda dengan taklif yang berarti tugas. Taklif adalah amanah yang dipikulkan oleh pihak yang lebih tinggi untuk dijalankan sesuai dengan batas kemampuan. Biasanya yang menugaskan itu adalah Syari' (Allah SWT dan rasul-Nya), seperti shalat, shaum dan jihad. Tidak kita dapatkan Syari' membebankan kewajiban kepada manusia diluar batas kemampuannya. Prinsip ini diterangkan Allah di dalam Al Qur'an (QS. al-Baqarah: 286), dimana Allah tidak membebankan kepada setiap diri kecuali sebatas kemampuannya.

Praktik takalluf tidak hanya tercela dalam soal-soal dunia, tapi juga tercela dalam konteks beragama. Sebab sikap ini tergolong memaksakan diri. Dalam konteks dunia pun demikian keadaannya. Kalau seorang hanya mampu melakukan tiga pekerjaan, maka tidak boleh memaksakan empat atau lima pekerjaan.

Jika persoalan ini kita tarik ke arena politik, maka masalahnya akan lebih kompleks. Misalnya, seseorang atau partai berambisi untuk merebut kekuasaan dalam pilkada, sementara ia tidak memiliki modal yang cukup secara finansial untuk berlaga dalam perlombaan itu. Kemudian orang itu menggaet calon lain yang bisa menutup kekurangannya.

Di sinilah muncul berbagai persoalan baru. Apakah orang yang digaet ini mempunyai visi dan misi yang sama dengan orang itu atau hanya seorang oportunis.

Dari politik melayani masyarakat, menjadi politik memanfaatkan masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat pun dilakukan dengan motivasi untuk mendapatkan dukungan suara. Di sini sudah mulai menyentuh wilayah akidah. Sulit memisahkan antara niat Lillahi Ta'ala dengan niat mencari simpati pemilih. Padahal dalam melakukan suatu amal, Allah tidak menerima niat yang mencampurkan keduanya.

Biasanya setelah terpilih, kedua figur itu tak bertahan lama untuk sejalan. Masing-masing memilih jalannya sendiri-sendiri. Yang terjadi kemudian adalah pecah kongsi. Kalaupun sejalan, maka di sana akan terjadi banyak pergeseran cara berpikir dan menilai. Yang tadinya sangat menjaga batas-batas halal-haram, sekarang sudah tidak mempersoalkan itu lagi. Yang tadinya teriakan "itu haram" begitu keras, maka teriakan itu sekarang sudah sayup-sayup hampir tak kedengaran.

Para anggota dikerahkan menghimpun dana sebanyak-banyaknya, tak peduli dari manapun sumber dana itu didapat: dari koruptorkah, pengusaha judikah, bandar narkobakah. Ambil saja uangnya, lalu konon katanya untuk mendanai dakwah. La hawla wala quwwata illa billah. Kalau pelakunya orang lain, perbuatan itu haram dan kotor. Tapi kalau pelakunya kita, ia menjadi halal. Fiqh apakah ini? Inilah namanya fiqh berdasarkan syahwat. Na'uzubillah.

Belum lagi kehidupan beberapa aktivis yang mendadak berubah menjadi borjuis. Memiliki beberapa mobil mewah, perhiasan mewah, sementara pekerjaan resmi sebagai wakil rakyat bisa dihitung berapa pemasukannya yang halal dan logis. Lalu dari manakah sumbernya?

Perjuangan seperti ini tidak bakal direstui oleh Allah SWT dan mereka ini tidak lagi pantas membawa-bawa nama dakwah. Padahal Nabi saw jelas-jelas melarang sumber dana yang haram bagi setiap aktivitas seorang Muslim, seperti hasil jual-beli anjing, hasil perdukunan, dan upah pelacuran.

Pernahkah Rasul menggunakan dana dari kafir Quraisy dan musyrikin lainnya untuk perjuangan Islam? Tak satu pun sumber yang menyebutkan bahwa Nabi pernah menerima bantuan dari kaum kafir. Bahkan ketika seorang musyrik menawarkan diri untuk ikut dalam sebuah jihad, Nabi saw mengujinya, apakah Anda beriman kepada Allah? Nabi spontan menolaknya dengan mengatakan, "Aku tak akan pernah meminta bantuan kepada musyrik." Kenapa sensitivitas terhadap halal dan haram ini terus melemah?

Ini semua gara-gara melakukan tindakan takalluf dalam berpolitik. Apa beratnya mengakui jika memang tidak punya dana untuk ikut pilkada? Bersikaplah sebagai pemain pasif, pengontrol dan pemberi nasehat. Tidak akan ada pihak yang menyalahkan sikap ini. Tetapi, jika memaksa maju dengan segala keterbatasan, di ujung ia akan dinilai. Inilah contoh orang-orang yang memaksakan dirinya.

Sabili No. 70 TH. XV, 6 Syawal 1428 H, hlm. 88-89.

sumber: WongBanten@yahoogroups.com
Dari: "Yoki A. Ramdan" (yokiar@gmail.com)
Sat, 27 Dec 2008 00:14:17 +0300

MISTERI KENDARAAN BURAQ

Kalau dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah "buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw", dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum "buraq" itu berarti burung cendrawasih yang oleh kamus diartikan dengan burung dari sorga (bird of paradise). Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'an dengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya "Barqu".

Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit.

Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.


Amatlah janggal jika kita mengatakan bahwa buraq tersebut dipahami sebagai binatang atau kuda bersayap yang dapat terbang keangkasa bebas. Orang tentu dapat mengetahui bahwa sayap hanya dapat berfungsi dalam lingkungan atmosfir planet dimana udara ditunda kebelakang untuk gerak maju kemuka atau ditekan kebawah untuk melambung keatas.

Udara begitu hanya berada dalam troposfir yang tingginya 6 hingga 16 Km dari permukaan bumi, padahal buraq itu harus menempuh perjalanan menembusi luar angkasa yang hampa udara dimana sayap tak berguna malah menjadi beban. Dengan kecepatan kilat maka binatang kendaraan itu, begitu juga Nabi yang menaiki, akan terbakar dalam daerah atmosfir bumi, sebaliknya ketiadaan udara untuk bernafas dalam menempuh jarak yang sangat jauh sementara itu harus mengelakkan diri dari meteorities yang berlayangan diangkasa bebas.


Semua itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw bukanlah melakukan perjalanan mi'rajnya dengan menggunakan binatang ataupun hewan bersayap sebagaimana yang diyakini oleh orang selama ini.


Penggantian istilah dari Barqu yang berarti kilat menjadi buraq jelas mengandung pengertian yang berbeda, dimana jika Barqu itu adalah kilat, maka buraq saya asumsikan sebagai sesuatu kendaraan yang mempunyai sifat dan kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yang kecepatannya melebihi gerakan sinar.

Menurut akal pikiran kita sehari-hari yang tetap tinggal dibumi, jarak yang demikian jauhnya tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam beberapa saat saja. Untuk menerobos garis tengah jagat raya saja memerlukan waktu 10 milyard tahun cahaya melalui galaksi-galaksi yang oleh Garnow disebut sebagai fosil-fosil jagad raya dan selanjutnya menuju alam yang sulit digambarkan jauhnya oleh akal pikiran dan panca indera manusia dengan segala macam peralatannya, karena belum atau bahkan tidak diketahui oleh para Astronomi, galaksi yang lebih jauh dari 20 bilyun tahun cahaya. Dengan kata lain mereka para Astronom tidak dapat melihat apa yang ada dibalik galaksi sejauh itu karena keadaannya benar-benar gelap mutlak.

Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya tentu diperlukan penambahan kecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya. Sayangnya kecepatan cahaya merupakan kecepatan yang tertinggi yang diketahui oleh manusia sampai hari ini atau bisa jadi karena parameter kecepatan cahaya belum terjangkau oleh manusia.


Dalam AlQur'an kita jumpai betapa hitungan waktu yang diperlukan oleh para malaikat dan ruh-ruh orang yang meninggal kembali kepada Tuhan: Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepadaNya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS. 70:4)

Ukuran waktu dalam ayat diatas ada para ahli yang menyebut bahwa angka 50 ribu tahun itu menunjukkan betapa lamanya waktu yang diperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan.

Namun bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktu yang cukup besar antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktu malaikat yang bergerak cepat sesuai dengan pendapat para ahli fisika yang menyebutkan "Time for a person on earth and time for a person in hight speed rocket are not the same", waktu bagi seseorang yang berada dibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam pesawat yang berkecepatan tinggi.


Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti = 225 juta tahun waktu sistem solar.


Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi sehari malaikat = 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyard tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548 tahun waktu malaikat.
Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad Saw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi /maksimum 12 Jam/ atau = 1/100.000 tahun Jibril.

Kejadian ini nampaknya begitu aneh dan bahkan tidak mungkin menurut pengetahuan peradaban manusia saat ini, tetapi para ilmuwan mempunyai pandangan lain, suatu contoh apa yang dikemukakan oleh Garnow dalam bukunya Physies Foundations and Frontier antara lain disebutkan bahwa jika pesawat ruang angkasa dapat terbang dengan kecepatan tetap /cahaya/ menuju kepusat sistem galaksi Bima Sakti, ia akan kembali setelah menghabiskan waktu 40.000 tahun menurut kalender bumi. Tetapi menurut sipengendara pesawat /pilot/ penerbangan itu hanya menghabiskan waktu 30 tahun saja. Perbedaan tampak begitu besar lebih dari 1.000 kalinya.

Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks anak kembar, ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara kembar dibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintang yang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya. Setelah 50 tahun kemudian sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yang tetap dibumi berusia 49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia 1 tahun saja. Atau penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumi selama 50 tahun cahaya pulang pergi dirasakan oleh pilot hanya dalam waktu selama 1 tahun saja.

Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa jarak atau waktu menjadi semakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh kecepatan tinggi diatas yang menyamai kecepatan cahaya.


Kembali pada peristiwa Mi'raj Rasulullah bahwa jarak yang ditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad dengan Buraq menurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah jarak Sidratul Muntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu bumi (semalam) atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10-5 tahun cahaya, yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 -23 cm/detik dirasakan oleh Jibril bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuah elektron dengan 3 X 19-11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjang gelombang sinar gamma.

Nah, Barkah yang disebut dalam Qur'an yang melingkupi diri Nabi Muhammad Saw adalah berupa penjagaan total yang melindungi beliau dari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan dari bumi atau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupan udara bagi pernafasan Rasulullah Saw selama itu dan lain sebagainya.

Jadi, sekarang kita bisa mendeskripsikan tentang kendaraan bernama Buraq ini sedemikian rupa, apakah dia berupa sebuah pesawat ruang angkasa yang memiliki kecepatan diatas kecepatan sinar dan kecepatan UFO ?
Ataukah dia berupa kekuatan yang diberikan Allah kepada diri Rasulullah Saw sehingga Rasul dapat terbang diruang angkasa dengan selamat dan sejahtera, bebas melayang seperti seorang Superman?

Sebagai suatu wahana yang sanggup membungkus dan melindungi jasad Rasulullah sedemikian rupa sehingga sanggup melawan/mengatasi hukum alam dalam hal perjalanan dimensi. Sekaligus didalamnya tersedia cukup udara untuk pernafasan Nabi Muhammad Saw dan penuh dengan monitor-monitor yang memungkinkan Nabi untuk melihat keluar ataupun juga monitor-monitor yang bersifat "Futuristik" , yaitu monitor yang memberikan gambaran kepada Rasulullah mengenai keadaan umatnya sepeninggal beliau nantinya.

Bukankah ada banyak juga hadist shahih yang mengatakan bahwa selama perjalanan menuju ke Muntaha itu Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan pemandangan- pemandangan yang luar biasa? Apakah aneh bagi Anda jika Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan oleh Allah (melalui monitor-monitor futuristik tersebut) terhadap apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari? Apakah Anda akan mengingkari bahwa jauh setelah sepeninggal Rasul ada banyak sekali manusia-manusia yang mampu meramalkan ataupun melihat masa depan seseorang ?

Dalam dunia komputer kita mengenal virtual reality (VR) yaitu penampakan alam nyata ke dalam dimensi multimedia digital yang sangat interaktif sehingga bagaikan keadaan sesungguhnya. Apakah tidak mungkin Rasulullah telah merasakan fasilitas VR dari Allah Swt untuk mempresentasikan kepada kekasihNya itu surga dan neraka yang dijanjikanNya?

Anda pasti pernah mendengar sebutan "Paranormal" bukan? Jika anda mempercayai semua itu, maka apalah susahnya bagi anda untuk mempercayai bahwa hal itupun terjadi pada diri Rasulullah Saw, hanya saja bedanya bahwa semua itu merupakan gambaran asli dari Allah Swt yang sudah pasti kebenarannya tanpa bercampur dengan hal-hal yang batil. Hal ini juga bisa kita buktikan dengan banyaknya ramalan-ramalan Nabi terhadap keadaan umat Islam setelah beliau tiada dan menjadi kenyataan tanpa sedikitpun meleset? Darimana Rasulullah dapat melakukannya jika tidak diperlihatkan oleh Allah sebelumnya ?


Allah memberikan kebijaksanaan kepada siapa yang dikehendaki- Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.
(QS. 2:269)

Hikmah dalam ayat 2:269 dan ayat-ayat lainnya, saya artikan sebagai kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya, kebijaksanaan ini berarti sangat luas, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dunia atau akhirat, sebagai perwujudan dari Rahman dan RahimNya.

Didalam Hadist disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berangkat ke Muntaha dengan ditemani oleh malaikat Jibril yang didalam AlQur'an surah 53:6 dikatakan memiliki akal yang cerdas. Dan dalam perjalanan itu Nabi diberikan kendaraan bernama Buraq yang kecepatannya melebihi kecepatan sinar. Selanjutnya selama perjalanan Nabi banyak bertanya kepada malaikat Jibril tentang apa-apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya, ini menunjukkan bahwa Nabi dan Jibril berada dalam jarak yang berdekatan. Tidak mungkinkah Jibril ini yang mengemudikan Buraq untuk menuju ke Muntaha? Dalam kata lain, Jibril sebagai pilot dan Muhammad sebagai penumpang?

Bukankah Muhammad sendiri baru pertama kali itu mengadakan perjalanan ruang angkasa, sementara Jibril telah ratusan atau bahkan jutaan kali melakukannya didalam mengemban wahyu yang diamanatkan oleh Allah? Jika dikatakan Nabi sebagai pilot, dari mana Nabi mengetahui arah tujuannya berikut tata cara pengemudian Buraq ini, apalagi ditambah dengan banyaknya visi-visi alias Virtual Reality yang diberikan oleh Allah kepada beliau selama perjalanan dan mengharuskannya mengajukan beragam pertanyaan kepada Jibril? Namun jika kita kembalikan pada pendapat saya semula bahwa Jibril dalam hal ini berlaku sebagai pilot dan Nabi sebagai penumpang, maka semua pertanyaan dan keraguan yang timbul akan hilang.

Dalam hal ini Jibril adalah pilot terbang berpengalaman, ia juga sangat cerdas, sementara atas diri Nabi sendiri sudah diberikan oleh Allah Barqah disekeliling beliau, sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam perjalanan, seperti goyangnya pesawat, tekanan gravitasi yang hilang, udara dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh apa-apa pada diri Nabi yang mulia ini. Dan keadaan yang tanpa pengaruh apa-apa itu memungkinkan bagi Nabi untuk mengadakan pertanyaan-pertanya an atas visi-visi yang dilihatnya itu sekaligus dapat melihatnya secara jelas/Virtual Reality .

Kembali pada Jibril yang senantiasa meminta izin didalam memasuki setiap lapisan langit kepada malaikat penjaga, itu dikarenakan bahwa mereka tidak mengenali Jibril yang berada didalam Buraq itu, sehingga begitu Jibril menjawab, mereka baru bisa mengenali suaranya dan melakukan pendeteksian secara visi keadaan dalam Buraq sehingga nyatalah bahwa yang datang itu benar-benar Jibril.

Didalam Hadist juga disebutkan bahwa malaikat penjaga langit itu juga menanyakan tentang identitas sosok manusia yang dibawa oleh malaikat Jibril, yang tidak lain dari Rasulullah Muhammad Saw. Dan dijelaskan oleh Jibril bahwa Rasulullah Saw diutus oleh Allah dan telah pula diperintahkan untuk naik ke Muntaha. (Hadist mengenai ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan dinyatakan oleh jumhur ulama dari ahlussunnah sebagai Hadist yang shahih).

Hal ini memang berkesan lucu bagi sebagian orang, apalagi mengingat bahwa Nabi adalah manusia yang paling mulia yang mendapatkan kedudukan terhormat yang bisa dibuktikan dengan bersandingnya nama Allah dan nama beliau dalam dua buah khalimah syahadat yang tidak boleh dicampuri, ditambah atau dikurangi dengan berbagai nama lain karena tiada hak bagi makhluk lainnya mencampuri masalah ini. Namun justru disinilah letak kebesaran Tuhan. Semuanya sengaja dipertunjukkan secara ilmiah kepada Nabi agar beliau dapat membuktikan sendiri betapa ketatnya penjagaan langit itu sebenarnya.

Seperti yang sudah dibahas di halaman artikel "Kajian Israk Miqraj" bahwa Muntaha itu terletak digalaksi terjauh, dimana Adam dulunya diciptakan dan ditempatkan pertama kali bersama Hawa. Tetapi sejak Adam bersama istrinya dan juga Jin serta Iblis diusir oleh Allah dari sana, maka penjagaan terhadap tempat tersebut diperketat sedemikian rupanya, sehingga tidak memungkinkan siapapun juga kecuali para malaikat untuk dapat memasukinya, seperti yang termuat dalam ayat ke-8,9 dan 10 dari surah 72: "...Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu." (QS. 72:9) "...kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api." (QS. 72:8) "...Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengarkan tentu akan menjumpai panah api yang mengintai." (QS. 72:9)

Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa yang disebut dengan lapisan langit pada Muntaha itu adalah berupa planet-planet yang terdekat dengan "bumi-muntaha" , hal ini saya hubungkan dengan pernyataan Qur'an pada surah 72:9 bahwa Jin atau Iblis itu dapat menduduki beberapa tempat. Mampu menduduki tempat disana artinya mampu berdiam ditempat tersebut, dan karena tempat itu ganda (beberapa tempat), maka jelas tempat itu bukan Muntaha itu sendiri, namun tempat yang terdekat dari Muntaha.

Sesuai dengan kajian saya sebelumnya, bahwa Muntaha itu berupa bumi yang disekitarnya juga terdapat planet-planet, maka planet-planet itulah tempat atau posisi para syaithan itu berdiam dahulunya untuk mencuri dengar berita-berita langit.


Muntaha sendiri berarti "Dihentikan" atau bisa juga kita tafsirkan sebagai tempat terakhir dari semua urusan berlabuh. Tempat yang menjadi perbatasan segala pencapaian kepada Tuhan.

Sidrah berarti "Teratai" yaitu bunga yang berdaun lebar, hidup dipermukaan air kolam atau telaga. Uratnya panjang mencapai tanah dasar air tersebut. Bilamana pasang naik, teratai akan ikut naik, dan bila pasang surut diapun akan turun, sementara uratnya tetap terhujam pada tanah dasar tempatnya bertumbuh.


Teratai yang berdaun lebar menyerupai keadaan planet yang memiliki permukaan luas, sungguh harmonis untuk tempat kehidupan makhluk hidup. Teratai berurat panjang mencapai tanah dasar dimana dia tumbuh tidak mungkin bergerak jauh, menyerupai keadaan planet yang selalu berhubungan dengan matahari darimana dia tidak mungkin bergerak jauh dalam orbit zigzagnya dari garis ekliptik. Dan air dimana teratai berada menyerupai angkasa luas dimana semua planet yang ada mengorbit mengelilingi matahari.

Turun naik teratai dipermukaan air berarti orbit planet mengelilingi matahari berbentuk oval, bujur telur, dimana ada titik Perihelion yaitu titik terdekat pada matahari yang dikitarinya, begitupula ada titik Aphelion, titik terjauh dari matahari. Sewaktu planet berada di Aphelionnya dia bergerak lambat. Keadaan gerak demikian membantu kestabilan orbit setiap planet yang mulanya hanya didasarkan atas kegiatan magnet yang dimilikinya saja.


Allah sendiri tidak berposisi di Muntaha, meskipun Muntaha itu merupakan planet terjauh dan terpinggir dalam bentangan alam semesta sekaligus sebagai dimensi tertinggi, dimana mayoritas malaikat berada disana sembari memuji dan bertasbih kepada Allah, ia hanyalah sebagai suatu tempat ciptaan Allah yang pada hari kiamat kelak akan dileburkan pula dan semua isinya, termasuk para malaikat itu akan mati kecuali siapa yang dikehendakiNya saja (QS. 27:87), hanya Allah sajalah satu-satunya dimensi Tertinggi yang kekal dan abadi (QS. 2:255).

sumber: WongBanten@yahoogroups.com
Dari:
"Hairiz .Kim" (hairiz_kim09@yahoo.co.id)
Mon, 15 Dec 2008 21:50:28 +0800 (SGT)