ANDIKA HAZRUMY Mohon Restu & Dukungan dari seluruh Generasi Muda Banten
CURAH GAGASAN. Merespon masukan dari beberapa pengunjung, Redaksi menyediakan ruang bagi publik untuk mencurahkan segala ide atau gagasan nya. Semua ide, pendapat, dan masukan dapat disampaikan melalui e-mail: andika_center@yahoo.co.id. Semoga, ruang ini dapat memberi makna positif bagi kita semua dalam rangka turut mewarnai proses pembangunan Banten kedepan.

11 Januari 2009

Mengembargo diri sendiri

Beberapa waktu lalu, Dadan Ramdhani, seorang sahabat Redaksi mengirimkan e-mail yang merupakan isi sebuah posting di salah satu milis yang diikutinya. Setelah membaca dan merenungi, Redaksi melihat begitu dalam pesan moral yang hendak disampaikan oleh penulisnya... kepada kita Generasi Muda Anak Bangsa. Atas pertimbangan untuk sama-sama dapat berkaca, Redaksi menayangkan posting tersebut ke ruangan anda. Semoga Bermanfaat...


From: titin aryanti (titin_aryanti@yahoo.co.id)
Subject: [kisfm] Indonesia
To: kisfm@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 8, 2009, 12:06 PM

Info - Dari milis tetangga

Berani dan Bernyali utk mengembargo diri sendiri ?
Selamat Membaca dan Mari Mengembargo diri sendiri !!

Suatu pagi di bandar lampung, menjemput seseorang di bandara . Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak. Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat bicara gaya melayu, english, (atau singlish?) beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis, spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..

"Your country is so rich!" Ah biasa banget kan denger kata2 begitu. Tapi tunggu dulu.. "Indonesia doesnt need d world, but d world need Indonesia"
"Everything can be found here in Indonesia, u dont need d world"
"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !"

"Singapore is nothing, we cant be rich without indonesia. 500.000 orang indonesia berlibur ke singapura setiap bulan. bisa terbayang uang yang masuk ke kami? apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun orang2 indonesia, ga peduli harga yang selangit, laku keras. Lihatlah rumah sakit kami, orang indonesia semua yang berobat."

"Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan indonesia masuk? ya benar2 panik. sangat berasa, we are nothing."
"Kalian ga tau kan klo agustus kemarin dunia krisis beras. termasuk di singapura dan malaysia? kalian di indonesia dengan mudah dapat beras"
"Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2.. lihatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari malaysia. Saya pernah ke kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar. Petani disana menjual Rp. 3000/kg ke sebuah pabrik China. Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya melihatnya sendiri"

"Kalian sadar tidak klo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia? Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalo kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. harusnya KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Beli lah dari petani2 kita sendiri, beli lah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu kalian impor klo bisa produksi sendiri."

"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia will rules the world.


(regards TF)


Sebenarnya pendapat ini sudah dikemukkan Petter F Gontha, disaat awal krisis ekonomi di tahun 95'an yang lalu. Saat itu Gontha menyatakan bahwa Indonesia adalah negara paling kaya di dunia. Timur Tengah hanya punya minyak, Rusia hanya punya gas, Australia hanya punya ternak dan buah-buahan. Tapi lihatlah Indonesia , punya semuanya, minyak, gas, kayu, rotan, hortikultura, kedelai, jagung, coklat, kelapa sawit, ikan, ternak, dan sebagainya.

Hanya satu yang tidak dipunyai oleh Indonesia "otak". Oleh karena itu mulai sekarang hentikan membeli produk luar negeri. ganti dengan produk lokal, ganti makan apel new zeland, apel washington dengan apel manalagi malang, ganti makan durian bangkok dengan durian medan, ganti makan jeruk mandarin dengan jeruk medan, ganti makan mangga bangkok dengan mangga indramayu atau mangga probolinggo.

1 komentar:

  1. Dear redaksi,
    Kebetulan rasa kangen saya akan kota kelahiran, akhirnya menemukan block tentang Banten. Nama saya Ali Kusno, orang Serang asli tapi sudah 2 tahun nyasar di negeri matahari terbit. Saat ini saya dan keluarga tinggal di Tokyo, Jepang. Tapi rasa kangen dengan kota Serang ga pernah surut. Terakhir saya pulang bulan Januari yang lalu, tapi ada rasa kecewa melihat suasana kota yang penuh dengan baleho kampanye pemilu. Termasuk yang punya Andhika ini. Tapi saya ga akan mengomentari hal tersebut. Buat saya, memang masih segitu itu pendidikan politik di negeri kita. Saya hanya coba menghitung-hitung barangkali tidak sedikit biaya yang telah dikeluarkan hanya untuk membuat itu.

    Berkaitan dengan tulisan "Mengembargo diri sendiri", sebelumnya saya juga menerima kirimannya di email pribadi saya. Saya kira tidak sesederhana itu masalahnya. Kalau mau jujur berapa persen perbandingan antara orang yang membeli buah-buahan import dan lokal? Apakah emang semua rakyat indonesia sebagian besar hanya ingin membeli buah import? Kalau emang itu yang menjadi tolok ukurnya, artinya rakyat Indonesia udah pada makmur dong, karena mereka hanya ingin membeli buah import yang nota bene harganya pasti lebih mahal dari yang lokal.

    Saya sama sekali bukan ahli ekonomi, boro-boro ngerti masalah itu, lha wong sekolah saja cuma sampe tamat STM doang. Kebetulan saya tamatan STM negeri Serang, jurusan listrik tahun 1985. Saya cuma heran, masa sih hanya karena gara-gara gemar membeli barang luar negeri terus negeri ini jadi carut marut ekonominya? Katanya rakyat kita pada miskin, terus darimana itu duit bisa membeli barang-barang luar negeri. Binun.....

    Ada hal laen barangkali yang memang harus kita benahi, dan mungkin itu salah satunya tapi saya yakin bukan ini masalah utamanya. Yang penting makmurkan aja dulu rakyat kita, kalau emang udah pada punya duit barusan bicara suruh beli barang dalam negeri. Dan saya percaya barang Indonesia masih lebih bagus dari barang luar negeri. Lha wong saya aja kalau pas lagi pulang beli bajunya cuma di Mangga Dua, selain bagus mutunya, harganya murah lagi.

    Jujur saya bukan pendukung Andhika ataupun siapa2. Saya hanya rakyat kebanyakan yang punya impian negara kita bisa makmur seperti bangsa laennya. Tapi saya angkat, jika ada anak muda yang punya keinginan memajukan bangsanya. Mudah-mudahan memang itu cita-cita luhurnya. Amin.

    Tokyo,
    Menjelang musim semi

    Wassalam,
    //Ali Kusno

    BalasHapus

Pengunjung Yth, Kami mempersilahkan anda untuk mengisi komentar disini. Jika berkenan, harap cantumkan nama & Kab/Kota tempat tinggal anda. Terima Kasih,,